Stadium Generale PPDH Periode 1 2022 / 2023

 

Stadium general merupakan kegiatan wajib yang harus dilalui oleh seluruh mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (semester 1, 2 dan 3) sebelum memulai perkuliahan. Melalui stadium general mahasiswa akan diberikan penjelan mengenai kuliah yang akan dijalani selama satu semester ke depan oleh masing-masing koordinator.
Character building merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Semester 1, untuk membekali mahasiswa baru PPDH SKHB IPB tentang etika yang harus dimiliki mahasiswa PPDH, kesehatan mental mahasiswa, dan etika Profesi. Rangkaian acara character building terdiri dari 2 hari. Hari pertama diisi dengan talk show tentang kesehatan mental dan tata cara kehidupan kampus di IPB, kemudian kuliah mengenai etika profesi dokter hewan. Pada hari kedua kegiatan diisi dengan pengenalan POB PPDH, motivasi dan juga outbond.
Rangkaian kegiatan dihari kedua ada yang dilaksanakan secara indoor dan outdor. Pengenalan POB dan motivasi dari ABCo dilakukan secara indoor sedangkan outbond dilaksanakan di outdoor di sekitar area SKHB. Dengan pemberian motivasi diawal perkuliahan diharap akan dapat membangkinkan semangat mahasiswa menghadapi 1.5 tahun di PPDH. Selain itu melalui kegiatan outbond mahasiswa diharap dapat lebih saling mengenal satu sama lain, mengingat sebelum mahasiswa yang saat ini menempuh jenjang PPDH merupakan mahasiswa yang terdampak covid-19 dan mengalami lebih dari setengah masa perkuliahan S1-nya secara online.

Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (UKMPPDH)

Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (UKMPPDH) dilaksanakan serentak pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 di sembilan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yaitu: Universitas Syah Kuala (USK), IPB University, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Universitas Udayana (UNUD), Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia. UKMPPDH ini diikuti oleh 872 peserta di Indonesia dan 19 peserta di Malaysia.

Pelaksanaan UKMPPDH ini merupakan babak baru tahapan pendidikan profesi dokter hewan yang disupport penuh oleh Belmawa Dikti, Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), dan KBRI Malaysia.

PPDH EKSTRAMURAL

 

 

 

 

 

 

 

 

MAGANG RPH: Dinas Kota Tangerang

 

MAGANG RPH: Dinas Kota Depok

 

 

 

 

 

 

 

MAGANG KEDINASAN: Dinas Depok

 

 

 

 

 

 

MAGANG KEDINASAN: DinasTangerang Selatan

 

KESEHATAN SAPI: Sapi Perah di Kuningan

 

KESEHATAN SAPI: Agrijaya Prima Sukses Subang

 

KESEHATAN SAPI: KPSBU Lembang

 

KESEHATAN SAPI: Pondok Ranggon, Jakarta

 

KERUMAHSAKITAN: RS. CIKOLE

 

KESEHATAN UNGGAS: Wonokoyo Group

 

KESEHATAN UNGGAS: Global Buana Farm

 

 

Pelatihan Kepemimpinan Veteriner Bagi Mahasiswa PPDH FKH IPB

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University menyelenggarakan webinar “Pelatihan Kepemimpinan Veteriner Bagi Mahasiswa PPDH” untuk meningkatkan kompetensi lulusan Dokter Hewan.

Pelatihan kepemimpinan bagi mahasiswa kedokteran hewan sangat penting untuk menyiapkan generasi muda sebagai agent of change dalam menjawab tantangan dan permasalahan mengenai kesehatan hewan.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Prof. drh. Deni Noviana ,PhD, DAiCVIM., dilanjutkan dengan pemberian materi pertama oleh Dr. drh. Med vet Denny Widaya Lukman, MSi yang memaparkan mengenai veterinary leadership. Pada kesempatan ini, Dr. drh. Med vet Denny Widaya Lukman, MSi menjelaskan bahwa seorang pemimpin diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), perilaku (attitude) dan talenta (aptitude).

Menurut Dr. drh. Med vet Denny Widaya Lukman, MSi, karakter yang penting dimiliki dokter hewan yaitu harus memiliki pola pikir ilmiah, kemampuan komunikasi dan pengalaman kepemimpinan. Pola pikir ilmiah dicirikan dengan selalu bertanya kepada diri sendiri dan orang lain atau melakukan pengamatan.

Selanjutnya narasumber kedua Dr. drh. Hera Maheshwari, M.Sc memberikan materi mengenai “Perbedaan Individu”, diharapkan mahasiswa dapat memahami 5 besar karakteristik kepribadian. drh Hera memaparkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki 5 besar kepribadian, yaitu keterbukaan, keramahan, kehati-hatian, emotional stability dan keterbukaan pengalaman.

Drh Hera memberikan materi kedua mengenai “Kecerdasan Sosial”. Tujuan dalam pemberian materi, mahasiswa PPDH diharapkan dapat memahami dan menilai tingkat kecerdasan sosial, mengevaluasi kemampuan interpersonal dan komunikasi sosial, mengembangkan rencana untuk memperoleh kecerdasan sosial dan mengidentifikasi keterampilan pada kepemimpinan dan efektivitas manajemen.

Drh Hera mengungkapkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu harus memiliki rasa empati, dapat menyesuaikan diri, kesiapan dalam berorganisasi, dapat memberikan pengaruh, menginspirasi, mengembangkan personal orang lain dan mampu bekerjasama.

Seorang pemimpin dapat mengambil keputusan yang baik dan benar. Narasumber ketiga drh. Apris Beniawan MSi membawakan materi mengenai “Pengambilan Keputusan”, setelah menerima materi, mahasiswa PPDH diharapkan dapat menjelaskan tahapan proses pengambilan keputusan yang rasional, mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan masing-masing tahapan proses dan menjelaskan keputusan yang diambil. Drh Apris Beniawan mengatakan ada dua tipe keputusan yaitu keputusan terprogram dan keputusan yang tidak terprogram. Keputusan terprogram dilakukan secara rutin dan berulang, keputusan tidak terprogram dilakukan secara spontan.

Mengambil keputusan ada beberapa langkah proses yang harus dilakukan yaitu defind, explore, concider, identify, decicion dan evaluating. Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dapat mengikuti langkah proses tersebut agar mengambil keputusan yang baik dan benar , “ujar drh Apris Beniawan”.

Kegiatan pelatihan kepemimpinan dilakukan dua arah, bukan hanya pemateri yang aktif tetapi mahasiswa juga aktif dalam berdiskusi atau menyampaikan pendapat.

Narasumber keempat drh.Agung Budiyanto MP, Ph.D mengungkapkan “Kepemimpinan adalah proses dimana pemimpin mempengaruhi sikap, perilaku, dan nilai-nilai dari orang lain”. Sebagai seorang dokter hewan harus memliki jiwa leadership. Leadership adalah kemampuan mengarahkan anggota organisasi, klinik hewan, rumah sakit hewan, dinas dan instansi swasta untuk menuju tujuan organisasi sesuai visi dan misi. Drh Agung Budiyanto juga mengungkapkan kepemimpinan ada tiga jenis yaitu charismatic leadership, transactional leadership dan transformational leadership. Sebagai seorang pemimpin harus mampu meluruskan, memperbaiki, menyempurnakan dan merubah sesuatu, “ujar drh Agung Budiyanto”.

Rangkaian pelaksanaan pelatihan softskill ini berjalan dengan lancar dari pagi sampai dengan sore hari. Semoga rangkaian pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk meningkatkan kapasitas diri mahasiswa PPDH FKH IPB.

Pelatihan Komunikasi Profesional Veteriner Bagi Mahasiswa PPDH

Program Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (PPDH) FKH IPB menyelenggarakan webinar pelatihan softskill dengan topik “Pelatihan Komunikasi Profesional Veteriner Bagi Mahasiswa PPDH”

Sebagai seorang dokter hewan, ada beberapa hal yang harus dikuasai dalam menjalankan profesi ini, salah satunya adalah kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan ini penting dikuasai untuk menghasilkan interaksi yang baik demi tercapainya tujuan integritas veteriner oleh dokter hewan dengan klien atau pun masyarakat luas.

Sebagai salah satu narasumber, hadir Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si yang merupakan dosen Fakultas Ekologi Manusia IPB yang membawakan materi komunikasi profesional veteriner. Dalam pemaparannya, Dr. Ir. Ninuk menjelaskan aspek dari komunikasi profesional dalam bidang profesi.

Menurutnya, komunikasi profesional adalah komunikasi yang bersifat membangun (development communication) dengan metode yang sistematis yang ditujukan demi terselesaikannya masalah yang ada dalam masyarakat. Dalam membangun sebuah komunikasi profesional diperlukan kredibilitas dari pelaku pemberi informasi sehingga target interaksi dapat mengikuti arahan yang diberikan.

Komunikasi dalam bidang praktisi ternyata banyak mengambil peran besar, sebagai narasumber kedua drh Soenarti D. Waspada, M.Si selaku ketua PDHI Cabang Jawa Barat II tersebut menyebutkan komunikasi yang buruk menjadi salah satu alasan hilangnya klien dokter hewan hingga 20% per tahun. “Tutur kata, pemilihan kosa kata, bahasa tubuh, dan empati diperlukan dalam penyampaian pelayanan medikasi kepada klien” ungkap drh Soenarti.

Komunikasi diketahui menjadi kunci dalam memperoleh informasi kondisi dan riwayat kesehatan hewan dari klien, sehingga komunikasi harus bersifat terbuka (dua arah). Meski begitu dokter hewan dituntut untuk tetap memperhatikan privasi klien dalam setiap pelayanan medikasi. Adapun segala keputusan medikasi terhadap hewan yang terjadi di atas meja praktik harus selalu dilakukan atas persetujuan pemilik sah.

Berdasarkan penuturan drh Soenarti, komunikasi yang baik dalam pelayanan medikasi kepada klien akan memberikan kesan (impression) yang selaras. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara berpenampilan profesional, memberi sapaan kepada klien yang datang, menggunakan kalimat positif, dan berbicara dengan antusiasme tinggi.

Pentingnya kesan dalam memberikan pelayanan medikasi juga sempat diungkap oleh drh Deddy Fachruddin Kurniawan yang turut hadir sebagai narasumber ketiga, “Kesan pertama itu penting, appearance yang Anda tunjukkan dapat menimbulkan efek banyak hal” pungkas dokter hewan sekaligus CEO Dairy Pro Indonesia ini. Merangkap sebagai ketua PDHI Cabang Jawa Timur II, drh Deddy menjelaskan gaya berbicara harus disesuaikan dengan objek interaksi, pada peternak dengan low profile diperlukan suara yang tegas namun tidak terkesan menggurui. Sementara itu pada peternak dengan level middle farmer atau pun mega farmer pemilihan kosa kata yang lebih tinggi diperlukan untuk mendapatkan atensi.

Prinsip dasar komunikasi adalah memberikan kesan positif bagaimanapun situasinya, “Komunikasi sendiri adalah seni yang dapat menjadi alat untuk meng-handle banyak hal” ujar drh Deddy. Hal serupa juga dijelaskan oleh drh Moch. Arief Cahyono, M.Si, dokter hewan yang juga merupakan Komisi III PB PDHI ini menjadi narasumber ke-empat yang secara khusus memaparkan peran komunikasi oleh dokter hewan dalam lembaga pemerintahan.

Menyikapi rasa keingintahuan publik akan kinerja pemerintah maka keterbukaan informasi diperlukan. Menurut drh Arief, keterbukaan ini dapat menjadi sarana untuk mencerdaskan masyarakat mengenai informasi kesehatan hewan, dalam hal ini komunikasi menjadi hal yang sangat dipertimbangkan.

Dokter hewan yang tergabung dalam humas pemerintah dengan mandat fungsi manajemen dalam bidang informasi dan komunikasi mengambil peran komunikator, desiminator, serta katalisator terhadap sikap publik. “Dokter hewan bertugas dalam mengatasi turbulensi informasi yang bertebaran di masyarakat luas agar tidak menimbulkan kegelisahan massal” pungkas dokter hewan yang pernah bekerja sebagai praktisi tersebut.

Pelatihan sehari tentang komunikasi professional ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa PPDH FKH IPB dalam keterampilannya berkomunikasi untuk menunjang capaian karir ketika telah lulus menjadi dokter hewan kelak.

Sidang Terbuka Senat | Pengucapan Sumpah Dokter Hewan | Periode 2 TA 2019/2020

Pengucapan Sumpah Dokter Hewan Baru FKH IPB

Hari ini, Sabtu 24 Juli 2021 merupakan hari bersejarah bagi 106 dokter hewan baru lulusan FKH IPB periode 2 Tahun Akademik 2019/2020. Sebanyak 106 dokter hewan baru yang terdiri atas 84 WNI dan 22 WNA telah diambil sumpahnya dalam upacara Pengucapan Sumpah Dokter Hewan (PSDH).

Kegiatan PSDH ini dibuka oleh Prof. Dr. drh. Bambang Purwantara, MSc dan dilakukan secara hybrid karena masih berlangsung dalam kondisi pandemi COVID 19.

Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya Dekan, Wakil Dekan SKP, dan Wakil Dekan AK  serta para dosen FKH IPB. Selain itu turut hadir juga Ketua PB PDHI dan perwakilan PDHI Jabar untuk menyampaikan kode etik dokter hewan dan pembekalan bagi dokter hewan baru yang baru saja diambil sumpahnya.

Dalam pesannya kepada dokter hewan baru, Dekan FKH IPB, Prof Drh Deni Noviana, PhD, DAiCVIM,  menyampaikan bahwa lulusan dokter hewan saat ini memiliki tantangan yang sangat besar yang harus dihadapi secara cepat dan adaptif. Tantangan yang besar ini, terlebih lagi dalam masa pandemi, dapat dijadikan sebagai peluang yang baru dalam hal pelayanan veteriner. Hal tersebut sesuai dengan misi IPB dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter techno-sosio-enterpreunership. Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan bisnis berbasis platform dan penguasaan teknologi informasi dalam menjalankan layanan veteriner. Selanjutnya, Dekan FKH IPB juga mengajak dokter hewan baru untuk terus selalu belajar dan mengupadate keilmuwan karena ilmu pengetahuan terus berkembang.

Selanjutnya, pembekalan juga diberikan oleh ketua PB PDHI, Drh. Munawaroh, M.M dengan beberapa pesan penting bagi para dokter hewan baru. Ketua PB PDHI mengajak untuk segera bergabung dengan organisasi PDHI karena ini merupakan rumah bagi seluruh dokter hewan di Indonesia, rumah untuk saling berbagi dan mengembangkan keilmuwan veteriner di Indonesia. Drh Munawaroh juga berpesan kepada para orang tua dokter hewan baru agar dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anaknya untuk dapat berkarir sebagai dokter hewan di seluruh wilayah Indonesia karena  masih banyak wilayah di Indonesia yang masih membutuhkan dokter hewan. Di akhir pembekalannya, juga disampaikan terima kasih kepada FKH IPB yang telah berhasil meluluskan dokter hewan baru.

Acara berjalan dengan lancar dan khidmat kemudian diakhiri dengan video persembahan dari mahasiswa selama menempuh program PPDH. Semoga para dokter hewan baru dapat meniti karir dan sukses ke depan.